Kamis, 27 Agustus 2015

Review film Lucy, Compare orang barat dan orang Jawa

Minggu tenang bulan Juni 2015, aku memutuskan untuk mendaki Gunung Arjuno bersama mas angkatku yang rumahnya berada di lereng gunung. Saat di sana saya berkesempatan menonton film sci-fi berjudul LUCY, sangat tidak menyesal memilih film ini diantara film-film lainnya yang di tawarkan di tab masku. Di dalam blog ini saya tidak hanya menceritakan isi film tetapi juga mencoba mengcompare antara kemampuan orang Jawa dan orang Barat dari sudut pandang science dan batin.
Film ini mengisahkan LUCY yang di culik dan jebak untuk menyelundupkan narkoba jenis baru yaitu CPH4 di dalam perutnya. Tetapi ketika di dalam tahanan dia dianiaya dan ditendang perutnya hingga berdarah. Ga kebayang kan gimana sakitnya, posisi perut baru dibedah buat mas naro CPH4 trus di jahit malah ditendang.
Ternyata narkoba tersebut bocor dan menyerap ke aliran darah LUCY. Tubuhnya mengalami reaksi yang dahsyat, tiba-tiba dia memiliki kekuaran super. Mulai dari Lucy tidak merasakan sakit, dia tidak memiliki rasa takut terhadap suatu apapun. Karena pengaruh narkoba ini, kapasitas kemampuan otaknya meningkat. Jika manusia normal kebanyakan hanya menggunakan 10% dari kapasitas kemampuan otaknya, maka Lucy dapat mengakses lebih dari itu bahkan meningkat terus menerus sampai 100%.
Setelah CPH4 bocor, Lucy yang tadinya merupakan wanita bodoh, kini kapasitas otaknya mulai meningkat dan dapat melarikan diri dengan adegan action yang keren. Setelah berhasil kabur ia mencari rumah sakit dan masuk ke ruang operasi, ia memaksa para dokter untuk mengoperasi dan mengeluarkan CPH4 dari perutnya. Dalam keadaan sedang dioperasi ia menelpon ibunya, ia mengatakan bahwa ia dapat merasakan ketika ia dilahirkan, kecupan sang ibu, dan hangatnya air susu ibunya.


Apa yang terjadi saat kemampuan kapasitas otak LUCY meningkat 20%, 40%, 60%, 80%, atau sampai 100%?

To be continued

Trailer : https://youtu.be/MVt32qoyhi0
Film: http://filmbagus21.com/lucy-2014/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar